Lorong Sendu
Lorong sendu Karya : Maria Yohana Juita Marsil Senja yang jingga di ujung barat, menampakkan lukisan yang kemarin sempat nampak Sebuah kepedihan yang begitu memeras raga Terngiang jelas akan kisah yang lalu Sebuah perjumpaan yang menjadi awal tak biasa Genggaman hangat itu terasa berbeda, Dingin yang menggebu mulai membidik, Setiap raga yang kini terasa lelah, Mengingat yang tak semestinya, kemarin sempat berjanji untuk saling melupa, Senja yang menjadi saksi bisu akan kepergianmu Tak ada kata yang dapat diucapkan, Semenjak langkahmu berpaling, Air mata seakan tak ingin berpurara-pura tegar, Kelopak mata yang sangat polos tentang jati dirinya, Perlahan setetes demi setetes mulai menyamar, Bibir yang kemarin memberikan simpulnya, sekarang harus menahan berulang kali untuk tidak membeku, Kembali harus mengggumpal bersama lorong yang sepi, Rasa yang menjamu sendu dengan lara yang tak tara, Di tengah resah haru mengakui aku kalah, Bukan karena hebat, melainkan kata m...