Dear 3 Mei
Oleh : Maria Yohana Juita
Terima kasih banyak untuk yang kesekian kalinya. Bukti nyata penyertaan Tuhan yang setia hadir menyapa setiap setapak perjalanan yang boleh dijadikan kesempatan berharga dalam hidupku. Tak terasa satu tahun menjumpaiku dengan amat sangat luar biasa. Tak terasa cinta terus mengalir dan menjadikannya semakin indah untuk selalu aku kagumi.
Teringat jelas seperti sebuah mimpi saat itu saya datang untuk pertama kalinya di sini sebagai seorang pendidik yang begitu banyak memiliki impian. Entah mengapa saat itu hati rasanya sangat amat bahagia dan penuh dengan rasa syukur. Sebuah mimpi pada tahun 2012 yang lalu bagaiman sebuah harapan meminta agar kelak suatu hari bisa menjadi bagian dari lembaga Santa Angela. Saat itu meski belum ada SDK tapi sebuah harapan kelak bisa menjadi bagian dari sini.
Harapan itu terus menjadi gelora saat tahu bahwa sekarang bukan hanya TK saja melainkan sudah ada SDK Santa Angela. Bagaimana tidak bangga setelah mengetahui hal itu. Rasa syukur itu dan doa selalu diutarakan kelak Tuhan merestui semuanya.
Waktu terus berlalu dengan berbagai proses yang Tuhan percayakan dan sepertinya ini juga salah satu hadiah istimewa pada bulan Maria 2021 lalu. Jalan itu seperti terbentang luas untuk aku lalui dengan cinta yang begitu nyata yang Tuhan sediakan.
Terima kasih Tuhan Yesus dan Bunda Maria.Rencana Tuhan memang sangat luar biasa bagi saya. Banyak harapan dan Doa untuk ke depannya lebih menjadi pribadi yang baik dan terus melayani dengan hati yang penuh tulus.
Terima kasih yang sangat luar biasa juga kepada Suster dan senior terbaik yang menjadi inspirasi terhebat yang setia mendukung dan mengajaru begitu banyak pengalaman yang bermakna untuk terus tumbuh dan menjadi pelayan bagi sesama.
Terima kasih yang amat special khusunya sahabat belajar lelas 3B yang begitu amat menginspirasikan hidup saya. Mereka yang menyediakan cerita yang unik dalam hidup saya. Mereka yang memiliki panggilan kesayangan yang sangat berarti dalam hidup saya yaitu, "Mama" di kelas.
Cerita panggilan di atas tidak hadir begitu saja. Bahkan memiliki drama yang unik pada awalnya.
(Sedikit bercerita)
Waktu itu saya perkenalan awal melalui zoom bersama anak kelas 3B. Jujur waktu itu begitu sangat semangat melihat wajah mereka yang memancarkan senyum versi terbaik mereka.
Lalu saya mencoba menjelaskan kepada mereka saya adalah wali kelas kalian atau Mama di kelas,artinya saya adalah orang tua kalian di sekolah. Segala sesuatu yang berkaitan dengan kalian adalah bagian dari tanggung jawab saya di sekolah.
Beberapa Minggu kemudian mereka pun kembali ke sekolah untuk belajar tatap muka. Kurang lebih 2 bulan kami belajar di sekolah. Entah mengapa suara hati saya meminta untuk bertanya kepada mereka"Siapa wali kelas mereka?"
Lalu apa yang terjadi mereka seperti kebingungan mendengar pertanyaan tersebut. Mereka pun menjawab dengan versi terunik mereka masing-masing.
Saya mencoba bertanya kedua kalinya, lalu sontak saja salah satu dari mereka bertanya balik.
Ibu,apa itu wali kelas?
Saya pun ingat saat perkenalan awal beberapa bulan yang lalu.
Lalu dengan senyum saya menjelaskan sedikit.Semua mereka langsung bilang "Ibu kalau misalnya tadi Ibu tanya siapa Mama kalian di sekolah pasti kami sudah jawab dari tadi. Kami tidak tahu apa itu wali kelas Ibu karena yang kami tahu Ibu Juita Mama kami di kelas orang tua kami di sekolah.
Tanpa sadar air mata itu perlahan membasahi kelopak mata. Tentu rasa syukur dan penuh kebahagiaan itu sangat tergambar jelas.
Cerita di atas mungkin salah satu cerita terbaik yang dijadikan cerita inspirasi dalam hidup saya dan semua pengalaman yang ada adalah pengalaman berharga yang tidak mungkin bisa dibayar dengan apa pun.
Terima kasih untuk terus berproses bersama waktu yang ada dan menjelajahi setiap rintangan sebagai tantangan untuk terus melangkah.
Tetap menjadi diri sendiri yang rendah hati dan menikmati setiap berkat Tuhan yang setia menyapa di setiap saat.
Terima kasih banyak untuk yang kesekian kalinya. Bukti nyata penyertaan Tuhan yang setia hadir menyapa setiap setapak perjalanan yang boleh dijadikan kesempatan berharga dalam hidupku. Tak terasa satu tahun menjumpaiku dengan amat sangat luar biasa. Tak terasa cinta terus mengalir dan menjadikannya semakin indah untuk selalu aku kagumi.
Teringat jelas seperti sebuah mimpi saat itu saya datang untuk pertama kalinya di sini sebagai seorang pendidik yang begitu banyak memiliki impian. Entah mengapa saat itu hati rasanya sangat amat bahagia dan penuh dengan rasa syukur. Sebuah mimpi pada tahun 2012 yang lalu bagaiman sebuah harapan meminta agar kelak suatu hari bisa menjadi bagian dari lembaga Santa Angela. Saat itu meski belum ada SDK tapi sebuah harapan kelak bisa menjadi bagian dari sini.
Harapan itu terus menjadi gelora saat tahu bahwa sekarang bukan hanya TK saja melainkan sudah ada SDK Santa Angela. Bagaimana tidak bangga setelah mengetahui hal itu. Rasa syukur itu dan doa selalu diutarakan kelak Tuhan merestui semuanya.
Waktu terus berlalu dengan berbagai proses yang Tuhan percayakan dan sepertinya ini juga salah satu hadiah istimewa pada bulan Maria 2021 lalu. Jalan itu seperti terbentang luas untuk aku lalui dengan cinta yang begitu nyata yang Tuhan sediakan.
Terima kasih Tuhan Yesus dan Bunda Maria.Rencana Tuhan memang sangat luar biasa bagi saya. Banyak harapan dan Doa untuk ke depannya lebih menjadi pribadi yang baik dan terus melayani dengan hati yang penuh tulus.
Terima kasih yang sangat luar biasa juga kepada Suster dan senior terbaik yang menjadi inspirasi terhebat yang setia mendukung dan mengajaru begitu banyak pengalaman yang bermakna untuk terus tumbuh dan menjadi pelayan bagi sesama.
Terima kasih yang amat special khusunya sahabat belajar lelas 3B yang begitu amat menginspirasikan hidup saya. Mereka yang menyediakan cerita yang unik dalam hidup saya. Mereka yang memiliki panggilan kesayangan yang sangat berarti dalam hidup saya yaitu, "Mama" di kelas.
Cerita panggilan di atas tidak hadir begitu saja. Bahkan memiliki drama yang unik pada awalnya.
(Sedikit bercerita)
Waktu itu saya perkenalan awal melalui zoom bersama anak kelas 3B. Jujur waktu itu begitu sangat semangat melihat wajah mereka yang memancarkan senyum versi terbaik mereka.
Lalu saya mencoba menjelaskan kepada mereka saya adalah wali kelas kalian atau Mama di kelas,artinya saya adalah orang tua kalian di sekolah. Segala sesuatu yang berkaitan dengan kalian adalah bagian dari tanggung jawab saya di sekolah.
Beberapa Minggu kemudian mereka pun kembali ke sekolah untuk belajar tatap muka. Kurang lebih 2 bulan kami belajar di sekolah. Entah mengapa suara hati saya meminta untuk bertanya kepada mereka"Siapa wali kelas mereka?"
Lalu apa yang terjadi mereka seperti kebingungan mendengar pertanyaan tersebut. Mereka pun menjawab dengan versi terunik mereka masing-masing.
Saya mencoba bertanya kedua kalinya, lalu sontak saja salah satu dari mereka bertanya balik.
Ibu,apa itu wali kelas?
Saya pun ingat saat perkenalan awal beberapa bulan yang lalu.
Lalu dengan senyum saya menjelaskan sedikit.Semua mereka langsung bilang "Ibu kalau misalnya tadi Ibu tanya siapa Mama kalian di sekolah pasti kami sudah jawab dari tadi. Kami tidak tahu apa itu wali kelas Ibu karena yang kami tahu Ibu Juita Mama kami di kelas orang tua kami di sekolah.
Tanpa sadar air mata itu perlahan membasahi kelopak mata. Tentu rasa syukur dan penuh kebahagiaan itu sangat tergambar jelas.
Cerita di atas mungkin salah satu cerita terbaik yang dijadikan cerita inspirasi dalam hidup saya dan semua pengalaman yang ada adalah pengalaman berharga yang tidak mungkin bisa dibayar dengan apa pun.
Terima kasih untuk terus berproses bersama waktu yang ada dan menjelajahi setiap rintangan sebagai tantangan untuk terus melangkah.
Tetap menjadi diri sendiri yang rendah hati dan menikmati setiap berkat Tuhan yang setia menyapa di setiap saat.
Komentar
Posting Komentar