Hati Yang Terbengkelai
Hati Yang Terbengkelai
Oleh : Maria Yohana Juita
Menyempatkan ilusi semata tak bertanda
Suara riuh yang menggema dalam barisan waktu
Mendadak hening di tengah risih
Di kalangan ingin bergurai namun kabut kian menggupal sepi
Semenjak mata tak lagi betemu sapa
Semenjak jemari terasa dingin tak ingin berbentur
Sulit mengurai dan menjamu dalam dekapan
Bermekar dalam haluan sunyi yang mencakar
Semenjak caramu yang memaksa seakan ingin mencengkram
Sebuah kekuatan yang menarik dalam selimut palsumu membungkus sejuta keburukan untuk segera meringkis
Tak mungkin bertahan menjamu dalam dekapan mesra
Kehadiranmu yang merangkul egomu untuk menetap
Segala kedamian kini membuyar dengan jelas
Semenjak kehadiranmu hanya mengusik detikkan waktu
yang kumiliki
Balutan diam dengan ribuan tanya terlihat nyata hadir dengan segala rayuanmu
Setiap waktu berdetik seakan menjerat agar berdampingan
Detikan waktu yang engkau lukiskan hanyalah sebuah sejarah
terkenang dalam bingkisan rindu yang mengekang
Tentang kamu yang menjadi tamu
tak pernah diundang dalam lingkaran waktu Menetap dengan rasa agar terkesan indah meski sempat tersesat dalam takaran rindu yang tercecer
Komentar
Posting Komentar