Kepastian Tak Berpelangi
Kepastian Tak Berpelangi
Oleh : Maria Yohana Juita Marsil
Entah mengapa hati masih menyimpan
harapan tentang semuanya.
Berharap esok adalah jawaban dari setiap simpuh.
Terasa jelas menyusut hati untuk menerangkan dengan jelas
sebenarnya ingin menjauh dari resah yang berkeping.
Kenyataan yang ada membuat seakan harapan itu hanyalah sebuah halu yang menyesatkan rasa.
Kepingan harapan itu seakan tak ingin dilambang dengan sebuah kepastian.
Terlihat jelas ikatan itu hanyalah sebuah jalan usang yang mengguyurkan ragu tak berpelangi.
Melihat congkak yang tak ingin menetap seakan membiarkan rasa ingin bergegas entah kemana.
Ini luka yang kini tertanam dan membekas dalam kebiasaan ego.
Pedih yang sangat mencuat saat hati harus menerima cerita yang tak seharusnya diusapi.
Sepenting itu hingga harus membiarkan sebagian impi melayang tak bertempat.
Alasan untuk tetap tinggal tak memihak memiliki tujuan dengan jelas.
Palu yang tertancap menampak luka hati
Berdenyut tannya akankah besua bersama bakti yang .
Hingga kepedihan melambangkan indah hingga terbingkis dalam ikrar yang sakral.
Komentar
Posting Komentar