Makna Indah Dalam Balutan Serviam Camp
Makna Indah Dalam Balutan Serviam Camp
Oleh : Maria Yohana Juita,S.Pd
Kesempatan adalah sebuah pengalaman yanga mat berharga dalam hidup. Setiap kesempatan akan selalu memberikan arti dan makna tersendiri dalam hidup. Sebuah pengalaman terbesar dalam hidup saya bagaiman saya mendapatkan sebuah tanggung jawab yang amat sangat luar biasa. Saya dipercayakan menjadi seorang pendidik, orang tua, dan sahabat bagi mereka. Saya dipercayakan menjadi pembimbing mereka dalam sebuah kegiatan besar, yaitu Serviam Camp yang dilakukan di SDK St. Angela untuk yang pertama kalinya.
Saya akan bercerita tentang bagaimana kami begitu saling belajar baik saya selaku pembimbing maupun mereka. Kami ditempatkan pada sebuah kampung yang bernama Kampung Asisi. Merke yang berjumlah 14 orang membuat saya sangat terharu dengan berbagai karakter mereka yang sangat unik. Kami mebgikuti kegiatan SC ini selama tiga hari dan menginap di sekolah. Ada hal istimewa yang saya dapatkan melalui kegiatan SC ini.
Pada hari pertama di sekolah terlihat senyum ceria mereka yang tidak sabar tampil di Water Front. Ketika semuanya diminta untuk segera bersiap-siap ada hal yang saya dapatkan. Mereka serempak saja menghampiri saya lalu mereka bilang "Ibu bantu kami dandan, memakai kain songke, dan menyiapkan segalnya. Jujur, saya harus mempersiapkan mereka secara khusus anak-anak perempuan saya. Syukurlah anak laki-lakinya bisa mandiri dan bersyukur sekali mereka memang anak-anak yang hebat.
Saat mereka tampil di depan umum membawakan Tarian Toto Songke bersama teman-teman dari kampung besar, yakni Brecia, Salo dan Varalo. Merke terlihat sangat kompak dan sangat luar biasa hingga air mata menetes dan sangat terharu. Dalam hati selalu bilang "Tuhan Yesus terima kasih banyak Engkau selalu memberi kami kejutan lewat anak-anak yang hebat ini".
Waktu terus berlanjut hingga kami kembali ke sekolah dan siap mengikuti kegiatan yang lain.
Setelah beberapa saat kemudian tibalah waktunya untuk makan malam. Semunya terlihat kompak dengan sikapnya yang rapi. Lalu salah satu yang sudah mendapatkan tugas untuk memimpin doa makan pun sudah siap. Saat mereka hendak makan saya melihat botol minuman mereka tidak ada air. Lalu saya mengambil air. Mungki tiga menit saya pergi meninggalkan mereka sampai saya pulang pun mereka belum mulai makan. Padahal semuanga sudah siap di atas meja. Lalu saya bertanta, mengapa belum makan? Lalu salah satu di antara mereka menjawab "kami tunggu Ibu,biar makannya sama-sama, ayo Ibu ambil nasi sekarang biar kita makan". Betapa hati sangat senang melihat sikap mereka yang begitu baik dan sadar akan pentingnya kebersamaan.
Setelah makan tanpa diminta mereka sangat semangat sekali mengabgkat piring dan mencucinya hingga mereapikan kembali ke tempatnya. Lalu kami melanjutkan aktifitas kami yang lain.
Hari kedua pun mereka sangat semangat untuk mengikuti kegiatan berikutnya. Kami melakukan kegiatan di Pantai Klumpang. Kegiatan yang pertama sekali adalah memungut sampah. Saat kegiatan berlangsung ada seseorang di antara merek, dia bernama Trivonia. Dia bilang, "ini semua sampah kita teman-teman, kalau mau supaya pantainya cantik dan air lautnya bersih jangan buah sampah sembarangan lagi". Saya sangat tersebtuh dengan apa yang dikatakanya. Teman-teman yang lain pun sangat setuju dengan apa yang disampaikan Trivonia. Selanjutnya, mereka mengikuti kegiatan permainan. Mereka terlihat kompak dalam mengikuti setiap permainan yang ada. Melihat mereka sangat senang rasanya ada keunikan tersendiri yang tidak bisa diungkapkan melalui kata-kata. Kegiatan hari kedua ini membawa kesan yang luar biasa untuk kami. Melalui permainan yang ada mereka mengerti bahwa segala sesuatu tidak selamanya bisa dilakukan sendiri tetapi melalui orang lain kita akan semakin mudah mewujudkannya. Setelah kegitannya selesai kami pun kembi ke sekolah untuk melanjutkan kegiatan yang lain. Saat malam tiba semua kampung diminta untuk membuat menara dari pipet. Mereka sangat kebingungan. Saya dan Sr. Santi mencoba membanfu mereka. Tiba-tiba mereka minta supaya menaranya dibongkar lagi, karena mereka mau membuatnya sendiri. Dengan semangat mereka mulai membuatnya. Hingga beberapa saat kemudian menaranya jadi. Sesuai versi karya terbaik merka.
Hari ketiga kegiatan SC berbagai perasaan diutarakan. Ada yang mengatakan mau lanjut SC lagi, ada yang bilang rindu rumah, dan ada yang bilang maunya pulang libur nanti SC lagi. Semuanya mereka ungkapkan dengan cara mereka masing-masing. Saat menampilkan acara penutupan mereka terlihat sangat semangat dan begitu aktif mempersiapkan diri dengan baik. Luar biasa mereka tampil sangat baik dan keren.
Berdasarkan pengalaman SC yang mereka tulis melaui refleksi setiap akhir kegiatan ada beberap hal yang bermakna yang mereka sampaikan.
1. Mereka sangat berterima kasih karena banyak hal yang mebarik yang mereka dapatkan.
2. Mereka bisa belajar mandiri dalam melakukan sebuah kepercayaan (memimpin Doa, mengambil makan, mencuci piring, dan saling mengingatkan saat ada teman yang lupa)
3. Mereka dilatih bertanggung jawab.
Komentar
Posting Komentar