Melangkah Menjumpai Esok
Melangkah Menjumpai Esok
Oleh : Maria Yohana Juita Marsil
Kemarin yang pernah menjadi hari ini
Suatu pertemuan singkat yang tak bisa diutarakan malalui suara
Mengenang kembali tentang suara kemarin yang begitu riuh
Canda tawa yang tak asing menjadi alasan untuk tetap
Namun hari ini seakan lupa tentang kamarin yang begitu nampak
Kini terasa sunyi seakan mencekam
Bibir yang enggan berguman dengan mesra
Hati yang kini tak berbisik tentang rindu
Karena nyatanya pelukan itu akan berlalu
Berulang kali mencoba merasakan semuanya akan baik-baik saja
Namun rasa meminta untuk melangkah
Merayu dengan hati tetapi terlihat nyata bagaimana ego membenarkan kata
Selaras pikiran yang tak pernah menemui alurnya
Sejenak dengan tawar untuk tetap berjuang tanpa ragu
Seakan semua tak memiliki arti dan makna
Pikiran yang sering menjadi perdebatan
Peduli yang diabaikan yang tumbuh dengan harap
Luka yang tak seharusnya hadir kini merajai hati
Tak pernah meminta untuk tetap di sini
Mungkin akan lebih indah saat hati lebih menghargai pinta yang akan pergi
Sejauh ini berusaha untuk tetap melalui hari
Meski tak pernah membayangkan hari-hari akan bersuara tentang pamit
Akan lebih jelas saat hari akan menjelas dengan alasannya sendiri
Bagian kenangan akan masih tersimpan
Sejauh mata memandang
Sejauh pikiran akan tetap berlogika
Sedalam Doa akan tetap dilantunkan
Untuk kebahagian dan hari terindah
Bersama esok adalah jawaban
Esok adalah wujud dari peluh yang sedang berlaga
Esok adalah bagian terbaik untuk tetap mempesona
Esok adalah satu ikatan
Komentar
Posting Komentar