PEREMPUAN ITU BERHARGA, ISTIMEWA, DAN TAK PANTAS DILUKAI
PEREMPUAN ITU BERHARGA, ISTIMEWA, DAN TAK PANTAS DILUKAI
Oleh : Maria Yohana Juita, S.Pd
Kehidupan manusia sangatlah unik dan begitu istimewa. Beragam perbedaan merupakan alasan untuk saling melengkapi satu sama lain. Entah perempuan entah laki-laki memiliki jiwa dan punya mimpi yang sama untuk menjadi sosok yang berguna dan menjadi pribadi yang mampu menjadi inpirasi bagi dirinya sendiri maupun orang lain ataupun lingkungan sekitarnya. Laki-laki dan perempuan adalah partner untuk melangkah bersama, saling mendukung, saling menghargai, dan menumbuhkan rasa cinta tanpa alasan atau pun memiliki tujuan tertentu dalam membangun relasi. Namun, sering kali perempuan dipandang sebelah mata bahkan tidak dianggap sama sekali. Berpikir bahwa perempuan sebagai makhluk yang lemah dan tidak bisa berdikari untuk mewujudkan mimpi versi terbaiknya. Kehadiran perempuan yang tidak memiliki pendidikan tinggi ataupun tidak memiliki pekerjaan/profesi akan menjadi tolak ukur bahwa perempuan itu lemah bahkan cenderung dianggap tidak punya hak dalam memilih atau menentukan sesuatu. Hal tersebut cenderung beranggapan bahwa laki- laki memiliki kuasa penuh terhadap kaum perempuan. Pandangan tersebut juga muncul bahwa kesuksesan hanya bisa dimiliki oleh laki- laki.
Tidak hanya berkaitan dengan pekerjaan, perempuan juga sering diabaikan ketika berurusan dalam rumah tangga. Realita bahwa sering kali menjadi alasan yang tidak menumbuhkan keharmonisan dalam hubungan keluarga, salah satunya adalah ketika dalam membangun rumah tangga belum dikarunia seorang anak. Kekerasan yang sering dirasakan atau dialami oleh perempuan tidak hanya kekerasan fisik tetapi juga kekerasan verbal yang terkadang tidak disadari. Selain itu juga yang banyak mendapakan komentar yang terkadang menyinggung adalah sosok perempuan dan tentunya akan menjadi beban tersendiri bagi dirinya. Sering kali segala pertanyaan yang dilontarkan pada perempuan sebagai berikut. “Apakah ada berita baik?. Mengapa belum punya anak?, Apakah sengaja menunda memiliki anak?, dan pertanyaan lainnya’. Dari sekian pertanyaan tersebut membuat luka tersendiri bagi perempuan. Jarang sekali pertanyaan diberikan kepada laki-laki karena kebanyakan orang berpikir bahwa segala sesuatunya bersumber dari perempuan.
Mendengar pertanyaan yang sering dialami menumbuhkan perasaan tak adil dan banyak sekali perempuan yang hanya bisa mengalah, sabar dan berdiam diri. Padahal, kalau ditelaah lebih dalam bukankah tujuan bersama atau menikah dan membangun rumah tangga itu adalah milik bedua dan menjadi komitmen dimana pasangan harus saling mendukung dan bertanggung jawab dengan segala sesuatu yang dialami serta menerima dengan lapang dada untuk segala sesuatu yang terjadi.
Kenyataan yang terjadi membuat laki-laki bertindak semaunya dan cenderung berbohong dengan perempuan tentang apa yang dia lakukan secara sadar. Misalnya hal penggunaan uang di mana laki-laki mengambil dengan sengaja entah dari tabungan bersama atau pun uang yang didapakannya sendiri. Laki-laki cenderung menggunakan uang sesukannya saja tanpa berpikir apa yang menjadi kebutuhan dalam rumah tangga karena laki-laki berpikir bahwa tidak ada anak jadi tidak ada yang perlu diprioritaskan dalam keluarga. Sehingga ketika ditanya perempuan, mereka akan berbohong bahkan menjelaskan tanpa detail. Dalam situasi ini perempuan tidak dihargai sebagai pasangannya yang seharusnya dia punya hak unuk mengetahui atau merencanakan sesuatu yang harus dilakukan bersama. Selain itu juga ketika perempuan ingin mengetahui yang sebenarnya dan tentunya menjadi sebuah perdebetan yang mengakibatkan perempuan mendapatkan kata-kata kasar/cacian, dipukul atau ditendang, dan sebagainya. Di sini kita sadar bahwa perempuan tidak hanya mendapat gangguan fisik tetapi juga gangguan mental yang mempengaruhinya sehingga mengakibatkan stres, gangguan jiwa, bahkan meninggal.
Dari berbagai permasalahan di atas perempuan jarang sekali mendapat solusi yang membangun mereka dari keterpurukan dan penyelesaian yang baik serta adil bagi mereka. Alasanya jelas karena perempuan tidak bereaksi mengambil tindakan yang tepat dan tegas mengenai apa yang mereka alami. Perempuan kebanyakan berpasrah dan berharap bahwa esok lak-laki akan sadar dan mungkin akan lebih baik. Namun seringkali ketika dibiarkan sekali maka akan terus menerus melakukan hal atau tindakan yang sama bahkan lebih buruk lagi. Selain itu juga alasan lain karena besarnya cinta yang dimiliki oleh perempuan kepada pasangannya, tidak mau keluarga menjadi berantakan, dan tentunya masih banyak alasan lain.
Di sini saya mau mengajak kaum perempuan yang sudah merasakan atau sedang mengalami hal yang sama tentang ketidakadilan dengan berbagai tantangan yang dimiliki. Kita saling menguatkan dan tentunya kita punya hak dan kewajiban yang sama untuk mendapatkan hidup yang layak. Kita sebagai perempuan layak dicintai, disanjung, dikasih, dan mampu mewujudkan mimpi yang lebih untuk mengekspresikan diri kita melalui karya yang terlihat biasa dengan cara kita yang luar biasa. Perempun layak diapresiasi bukan hanya dipajang melainkan memberdayakannya sebagai bentuk kehormatan dalam menyetarakan kekurangan dan kelebihan dalam diri.
Ada beberapa hal yang bisa dibagikan dan punya harapan bahwa perempuan harus lebih peka dan mencintai dirinya tanpa merasa luka dalam batin maupun tubuh yang tak seharusnya dikotori dengan tangan yang tidak bertanggung jawab.
Jadilah perempuan yang tegas dan mampu mengambil keputusan saat merasa semua tak seharusnya diterima, dipertahankan hingga mengakibatkan beban seumur hidup.
Menjadi perempuan adalah sosok yang harus dicintai dengan tulus, dirangkul dengan hangat bukan ditendang dengan kejam.
Jangan pernah takut untuk mengambil sebuah keputusan jika memang sudah tak harusnya diberi kesempatan bahkan terus berulang. Sudah cukup satu kali jika memang alsannya khilaf tetapi untuk yang kedua kali adalah tentang kesadaran yang disertai dengan niat, tahu, dan mau.
Jika dalam rumah tangga banyak hal yang dituntut baik dari laki-laki sebagai pasanganmu maupun dari keluarga, dan orang lain yang menurutmu sangat terganggu dari segi fisik maupun psikis jangan pernah diam dan menyimpan semuanya dalam lubuk hatimu. Ingatlah satu hal bahwa kamu tidak sendiri. Kita sesama perempuan memiliki kebebasan untuk merangkai hidup dengan penuh ketenangan dan berkarya tanpa adanya alasan yang menghantui setiap pijakan kaki dan setiap proses yang menjadi kesempatan berharga dalam hidup.
Perempuan adalah unik yang patut disyukuri atas kehadirannya. Perempuan berhak bahagia dengan segala yang ada padanya.
Perempuan punya hak untuk memiliki value yang tinggi serta memiliki effort dalam meraih mimpi.
Perempuan itu istimewa dan bebas mengekspresikan diri melalui karya terbaik yang lahir dari hati, pikiran, dan memberikan aksi yang terbaik dari dirinya.
Komentar
Posting Komentar